Senin, 31 Mei 2010

Menggapai Kesuksesan Sosial Dengan Kesuksesan Jiwa

Oleh: Nasroddin*

Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya ketika hati mereka menghadap kepada-Nya. Maka sebelum memberikan nikmat-nikmat_Nya, terlebih dahulu Allah SWT akan menjadikan hati-hati manusia tertuju kepada-Nya. Allah menjadikan manusia makhluk yang berbudi dan mempunyai rasa dan naluri untuk hidup dan berbahagia dengan lingkungan sekitarya. Sehingga sebuah kesuksesan dalam bersosial yang dapat diterima oleh semua kalangan di mana pun dia menginjakkan kaki adalah sebuah kesuksesan yang sebenarnya.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (Maryam: 96)
Sungguh bahagia ketika seseorang menjadi tumpuan keridhaan dan keikhlasan hati sesamanya. Ketika berada di sekelilingnya menjadi tumpuan untuk melimpahkan rasa cinta dan dukungan dengan sepenuh hati, ketika jauh menjadi tempat orang untuk selalu merindukan dan menunggu kedatangannya. Yaitu pada saat hati seseorang itu ikhlas dengan segala tindakan, tingkah lakunya untuk mencapai keridhaan Allah Swt. Karena dengan demikian seseorang akan menumpahkan segala harapan dan cita-citanya kepada Allah Swt semata dengan tanpa mengharap pujian dan imbalan dari manusai atau makhluk yang berada di sekitarnya.

Hidup dapat menjadi sarana untuk mengingatkan kembali manusia akan tujuan penciptaanya. Kedamaian, ketenangan, dan kebahagian buah dari ibadah yang akan dituai di masa yang akan datang. Setelah usaha itulah, baru kemudian manusia dituntut untuk menyerahkan dirinya kepada kehendak Yang Maha Kuasa. Di mana setiap tumpuan dan harapan akan dikembalikan dan disandarkan kepada Sang Khaliq, Penguasa Tunggal dan Pengatur alam semesta yang Maha Sempurna. Dengan demikian seorang manusia akan selalu berusaha untuk mencapai kesucian hati dan jiwa untuk selalu mendekatkan dirinya kepada yang Maha Suci lagi Sempurna.

baca selengkapnya

Read More..

Sabtu, 29 Mei 2010

Thousand Doors alias: Lawang Sewu

Berkunjung ke semarang, selain mampir di daerah simpang lima, rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi sebuah peninggalan sejarah yang konon dianggap angker oleh penduduk setempat yaitu bekas stasiun peninggalan belanda yang katanya sempat dijadikan area pengucilan dan pembantaian pejuang kita oleh tentara Belanda yaitu Lawang Sewu. Lawang sewu atau yang berarti seribu pintu memang benar-benar menggambarkan bentuk bangunan yang memiliki begitu banyak pintu ini. biaya retribusi masuk ke area bersejarah ini adalah sebesar Rp. 5000,- dan perlu menambah sekitar Rp.20.000,- lagi jika kita ingin ditemani oleh guide dan mengetahui lebih jauh mengenai sejarah lawang sewu.

Berikut adalah sedikit gambar yang sempat saya ambil dari Lawang Sewu:


Read More..

Nikmati dan Renungkan Keharmonisan Alam (windigrhapic)



Lihat makhluk yang kita rusak habitatnya.....kita rampok jatah oksigen mereka....kita jarah rumah mereka......



Akankah kita dengan ilmu pengetahuan yang kita banggakan merusak keindahan seperti ini??






Read More..