Oleh: Nasroddin*
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya ketika hati mereka menghadap kepada-Nya. Maka sebelum memberikan nikmat-nikmat_Nya, terlebih dahulu Allah SWT akan menjadikan hati-hati manusia tertuju kepada-Nya. Allah menjadikan manusia makhluk yang berbudi dan mempunyai rasa dan naluri untuk hidup dan berbahagia dengan lingkungan sekitarya. Sehingga sebuah kesuksesan dalam bersosial yang dapat diterima oleh semua kalangan di mana pun dia menginjakkan kaki adalah sebuah kesuksesan yang sebenarnya.
Hidup dapat menjadi sarana untuk mengingatkan kembali manusia akan tujuan penciptaanya. Kedamaian, ketenangan, dan kebahagian buah dari ibadah yang akan dituai di masa yang akan datang. Setelah usaha itulah, baru kemudian manusia dituntut untuk menyerahkan dirinya kepada kehendak Yang Maha Kuasa. Di mana setiap tumpuan dan harapan akan dikembalikan dan disandarkan kepada Sang Khaliq, Penguasa Tunggal dan Pengatur alam semesta yang Maha Sempurna. Dengan demikian seorang manusia akan selalu berusaha untuk mencapai kesucian hati dan jiwa untuk selalu mendekatkan dirinya kepada yang Maha Suci lagi Sempurna.